Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Menangani Magnetisme Hewani dalam Penyembuhan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 30 Maret 2017

Aslinya diterbitkan di edisi Oktober 1969 majalah The Christian Science Journal


Saya masih ingat ketika pada awal praktek penyembuhan saya, saya menghadapi suatu kasus yang sulit dengan keberanian serta ilham yang menakjubkan yang seringkali kita rasakan saat mulai terjun dalam pelayanan penyembuhan—semangat yang harus selalu kita jaga agar tidak memudar.

Saya telah menekuni kasus tersebut cukup lama, namun tidak membuahkan hasil yang saya harapkan. Suatu hari, merasa perlu lebih banyak pencerahan, saya menelpon ibu saya, seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen yang berpengalaman, dan bercerita kepadanya tentang kasus tersebut tanpa menyebutkan nama. Ibu segera menjawab, “Apakah engkau telah menangani magnetisme hewani dalam kasus tersebut?” Saya mengatakan bahwa secara khusus hal itu tidak terlintas di dalam pikiran saya.  “Kalau begitu,” kata Ibu, “malam ini jangan berdoa tentang masalah itu serta gejalanya. Tanganilah dengan tuntas magnetisme hewani serta kaitannya dengan kasus tersebut.”

Saya merenungkan kata-kata Ibu. “Wah,” pikir saya, “selama berhari-hari saya menghabiskan waktu berusaha menangani akibat dari kepercayaan kebendaan tentang magnetisme hewani ini. Apa lagi yang harus saya lakukan?” Kemudian dengan sangat jelas saya menyadari, “Benar sekali, itulah tepatnya yang telah saya lakukan—menangani akibat dari sesuatu, tetapi tidak menangani sesuatu itu sendiri.”

Dengan jelas sekali saya melihat bahwa kesesatan mendasar yang ada di balik setiap penyakit jasmani adalah mesmerisme yang membuat kita menerima, secara sadar atau tidak sadar, kepercayaan bahwa zat atau kebadanian merupakan dasar hidup kita. Dengan hanya menangani penyakit atau gejalanya, bahkan juga hukum-hukum fana yang terkait, kita hanya memangkas cabang atau akibat dari kesesatan yang mendasar ini, dan tidak menyentuh kepercayaan yang mendasari penyebabnya yang sudah ada selama berabad-abad. Magnetisme hewani adalah kebalikan mutlak insani, atau lawan, dari Ilmupengetahuan ilahi akan segala penyembuhan. Magnetisme hewani harus dikembalikan kepada keadaannya yang asli, ketidaksesuatuan, melalui doa penyembuhan yang spesifik.

Malam itu saya mulai menangani kesesatan mendasar yang disebut magnetisme hewani dengan segala seluk-beluknya. Pertama, bekerja dengan bimbingan buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy, Penemu dan Pendiri Ilmupengetahuan Kristen, saya melihat bahwa, “Magnetisme hewani tidak mempunyai dasar yang ilmiah, karena Allah memerintahi segala yang sejati, selaras, dan abadi, dan kekuasaanNya bukan hewani dan bukan juga insani” (hlm. 102).  Oleh karena itu apa pun yang berasal dari magnetisme hewani juga tidak memiliki dasar yang ilmiah. Jelaslah bahwa hanya magnetisme hewani yang menyajikan gambaran tentang manusia yang sakit dan memerlukan doa penyembuhan, yang mengganggu pasien dan keluarganya dengan saran-saran tentang rasa sakit serta ketakutan—bahkan berusaha mengelabui penyembuh, bahwa kasus tersebut belum diatasi oleh Kebenaran. Semua ini hanyalah satu kesesatan yang dibesar-besarkan, bukan berbagai kesesatan yang perlu ditangani. Dan kepercayaan tentang magnetisme hewani ini tidak memiliki satu pun sifat Kebenaran.

Tiba-tiba saya menyadari bahwa kuasa Kebenaran sedang bekerja; saya tahu bahwa jalan telah dibukakan bagi Kristus yang menyembuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya dengan sempurna. Pasien saya pun merasakannya, dan dalam waktu singkat dia sembuh. Penanganan khusus tentang magnetisme hewani telah mendatangkan kuasa Kebenaran dalam doa penyembuhan saya untuk membuktikan kemahakuasaan Kebenaran.

Ini bukan berarti berbagai penyembuhan yang indah dan jelas, sebagai hasil kegiatan mental yang hampir tanpa upaya, tidak pernah terjadi; hal itu terjadi dalam jumlah yang tidak terhitung banyaknya, ketika tidak ada perlawanan terhadap penyembuhan tersebut. Seseorang mungkin bertanya, “Mengapa saya masih perlu menangani magnetisme hewani?” Karena magnetisme hewani adalah suatu kepercayaan yang sangat mendukung zat serta ciptaan yang kebendaan sehingga selalu melawan kebenaran yang menyatakan bahwa ciptaan sepenuhnya ada di dalam dan tercipta dari Roh. Magnetisme hewani menggunakan kedok dua peran khusus yang bersifat khayal: menyatakan dirinya sebagai substansi yang kebendaan, asal yang kebendaan, zat organik, kejasmanian, atau dirinya bersembunyi sebagai perlawanan mental yang halus terhadap Roh dan segala yang bersifat rohaniah. Magnetisme hewani hendak mencegah hasil yang ingin kita capai. Kita harus teliti melihat tipu dayanya yang halus, dan menghancurkan akibat yang ditimbulkannya.

Apakah beberapa cara yang digunakan magnetisme hewani untuk menghalangi kesembuhan?

Jika seseorang tidak tanggap terhadap doa penyembuhan—kepada kuasa Kristus, Kebenaran, yang kita pikirkan demi kebaikan orang itu—kita tidak boleh mengabaikan saran akan adanya pengaruh yang menghalangi. Rintangan ini, permusuhan budi kedagingan terhadap Allah dan terhadap hukum ilahi penyembuhan Kristus yang bekerja di dalam pergerakan kita, perlu dilihat dan ditangani secara khusus.

Misalnya, apakah cukup bagi Yesus untuk menghancurkan kepercayaan fana tentang rasa sakit serta racun yang diakibatkan paku-paku yang ditusukkan kepadanya, padahal yang sesungguhnya menyalibnya adalah kebencian kepada Yesus serta ajarannya, yang dinyatakan penentang Kebenaran? Jadi sekarang pun kita seringkali perlu secara khusus menangani kebencian terhadap Kebenaran serta orang yang menyampaikan wahyu Kebenaran, sebelum kesembuhan jasmaniah dapat terjadi dengan sempurna. Bentuk kesesatan yang khusus ini merupakan salah satu upaya budi fana yang paling halus untuk merintangi kemuliaan penuh penyembuhan jasmaniah di dalam pergerakan kita saat ini, dan hendak memperdayai orang-orang yang terpilih.

Tidaklah mengherankan bahwa penyembuhan rohaniah merupakan sasaran magnetisme hewani untuk menyerang agama kita. Pemimpin kita yang tercinta, Mary Baker Eddy, menulis: “Di zaman yang berbeda, ide ilahi memiliki bentuk yang berbeda, sesuai keperluan umat manusia. Di zaman ini, hal itu, lebih cerdas dari yang  sudah-sudah, mengambil bentuk sebagai penyembuhan Kristiani” (Miscellaneous Writings, hlm. 370). Ide yang kudus tentang penyembuhan rohaniah ini, yang oleh Ny. Eddy dijadikan batu penjuru Gerejanya yang terkasih, merupakan karunia yang paling menakjubkan kepada dunia sejak kedatangan Kristus Yesus. Tidaklah berlebihan mengatakan bahwa kelanjutan agama kita dan keselamatan seluruh dunia bergantung kepada terpeliharanya ide ilahi ini. Oleh karena itu serangan budi kedagingan terhadap pekerjaan penyembuhan kitalah yang perlu dipahami dengan paling jelas dan juga ditangani dengan paling tekun.

Kita tahu bahwa pewahyuan Pemimpin kita mengenai Kebenaran menghancurkan secara sempurna magnetisme hewani dalam segala bentuknya. Tetapi magnetisme hewani, yang dilambangkan sejak awal sebagai ular, masih tetap berusaha menggigit tumit perempuan itu, tumit penghancur ular itu, karena naluri licik yang seakan dimiliki ular itu memberitahunya bahwa perempuan itu, ide rohaniah tentang Kasih, akan menghancurkan kepalanya, sama sekali menghancurkan yang disangkakan sebagai kecerdasannya. Oleh karena itu dalam pekerjaan penyembuhan kita, penting untuk menangani malpraktek terhadap Ny. Eddy, yang mewakili ide ilahi, sebagai bagian penting dari perlawanan kita terhadap magnetisme hewani yang menentang Kebenaran yang menyembuhkan itu sendiri. Saya sangat yakin bahwa lebih mengedepankan nama serta kedudukan Pemimpin kita dalam praktek penyembuhan kita, serta dalam menghadapi perlawanan dunia terhadap misi ilahi Ny. Eddy, akan lebih mendatangkan kesembuhan yang baik dan cepat, dibanding faktor apa pun yang lain.

Sebagai gambaran: saya kenal seorang wanita yang sembuh dari penyakit arthritis yang berat setelah mengalami kelumpuhan dan tidak dapat berjalan selama berbulan-bulan. Penyembuh berdoa untuk mengetahui bahwa tidak ada tahap magnetisme hewani yang dapat menutup matanya untuk mengetahui apa yang masih perlu didoakan. Penyembuh itu terbimbing untuk menawarkankan buku We knew Mary Baker Eddy, dan ternyata pasiennya menolak mentah-mentah. “Tidak, terima kasih,” kata pasiennya. “Saya tidak suka mendengar tentang Ny. Eddy sebagai suatu pribadi.”

Dengan segera penyembuh itu melihat apa yang merintangi doa penyembuhannya. Dengan mempercayai kemampuan rohaniah pasiennya untuk melihat kebenaran, perlawanan itu langsung dipatahkan. Mereka berbicara sekitar satu jam tentang Ny. Eddy, dan ketika penyembuh itu bangkit untuk pulang, pasiennya berjalan mengantarnya ke pintu. Dalam seminggu dia sudah pergi berbelanja. Kesembuhannya sempurna dan permanen.

Pasien itu sangat menghargai pesan yang disampaikan buku ajar kita, tetapi tidak pernah mengasihi si pembawa pesan. Diperlukan penanganan atas perlawanan terhadap si pembawa pesan untuk melarutkan kekerasan dalam pikiran pasien itu, yang telah menghalangi kesembuhan itu demikian lama.

Magnetisme hewani, dalam kepercayaan, adalah aktor yang serba bisa. Dia menjajakan diri dalam berbagai samaran yang bertujuan mengalihkan pikiran dari hal yang utama. Dia dapat menyamar bukan hanya sebagai keresahan pasien, melainkan juga sebagai tekanan dari sanak-saudara yang merasa khawatir, atau kekesalan orang yang harus merawatnya.

Mereka ini sebetulnya bukan orang-orang yang sulit atau keadaan yang sulit, melainkan magnetisme hewani yang tersembunyi, samaran mental yang hendak menghalangi kuasa penyembuhan Kristus, Kebenaran, untuk mencapai si pasien. Pemimpin kita memberikan pernyataan yang berguna tentang hal ini dalam Message to The Mother Church for 1901. Dia mengatakan, “Orang mungkin dengan santai mendengarkan kepalsuan yang tidak disuarakan, tidak sadar akan apa yang mencederai mereka atau bahwa mereka dicederai.” Kemudian Ny. Eddy menyatakan dengan keyakinan, “Kutukan mental ini tidak dapat membingungkan, menggelapkan, atau menyesatkan kesadaran seseorang, secara fisik, moral, atau rohaniah, jika ia tahu apa yang sedang bekerja dan menyadari kuasa nya atasnya” (hlm. 20). Penyingkapan kesesatan oleh Pemimpin kita ini sungguh merupakan bantuan yang menakjubkan bagi pekerjaan penyembuhan kita, sehingga sekarang kita tahu apa yang sedang bekerja—dan yang terpenting—melalui kasih Allah, menyadari kuasa kita atasnya.

Ada satu hal lagi yang penting. Penyembuh dan perawat tidak sekali pun boleh menjadi tidak sabar dengan bentuk-bentuk magnetisme hewani yang seakan membentuk lingkungan pasien, betapapun berat kelihatannya. Seringkali sikap pasien terhadap kesulitan-kesulitan ini menjadikan penyembuh mampu melihat sebab-sebab mental yang mendasari kesulitan fisik pasiennya. Lalu penyembuh dapat menangani dengan tanpa beban dan dengan penuh kasih apa yang harus diatasi, tanpa merasa berkeberatan terhadap tuntutan tambahan yang mendorongnya untuk menjadi lebih  bersifat khusus dan teliti dalam menggunakan Kebenaran dan Kasih.

Sangatlah menarik bahwa saat menyembuhkan puteri Yairus, Yesus tidak memerintahkan gadis itu untuk bangun sampai saran-saran magnetisme hewani yang menyesakkan, yang mengelilingi kasus tersebut ditanganinya. “Maka diusir-Nya semua orang itu” (Markus 5:40). Jika Yesus tidak lebih dahulu melenyapkan gangguan tersebut, gadis itu tidak akan dapat mendengar seruan ilahi untuk hidup dan mananggapinya. Oleh karena itu keperluan penyembuh yang pertama adalah membungkam semua pemikiran yang mengganggu, sehingga suara kecil dan halus doa penyembuhan yang ilmiah serta Kasih ilahi dapat didengar dengan jelas oleh orang yang perlu dibangunkan.

Perlu dicatat bahwa Sang Guru datang ke rumah Yairus dan juga mengunjungi berbagai kasus lain dalam pelayanan penyembuhannya. Magnetisme hewani tidak pernah boleh dibiarkan mengelabui penyembuh untuk berpikir bahwa kasus-kasus tertentu tidak memerlukan kunjungannya, ketika mungkin kita perlu melindungi pasien dan Perkara kita dengan memberikan bukti lahiriah akan perhatian kita yang bersifat profesional. Mungkin penyembuh perlu melihat seberapa berat tekanan yang diberikan budi fana terhadap kasus tersebut dan kemungkinan adanya keperluan khusus dalam merawat pasien.  Bahkan mungkin penyembuh perlu membangunkan pasien dengan menyuarakan Kebenaran. Banyak pasien merasa dikuatkan hatinya karena merasakan kasih yang telah mendorong penyembuh untuk mengunjunginya!

Kita tidak pernah boleh menyerah kepada magnetisme hewani dengan cara tidak memberikan seluruh perawatan rohaniah yang diperlukan, terutama jika pasien tidak mengalami kemajuan. Pikiran pasien tidak pernah boleh menjadi takut atau putus asa karena merasa bahwa kasusnya tidak dipahami. Dalam keadaan seperti itu, magnetisme hewani mungkin mengatakan kepada pasien bahwa ia memerlukan diagnosa kedokteran. Saran seperti itu sesungguhnya adalah malpraktek yang ditujukan kepada kuasa Kristus yang menyembuhkan, dan sama sekali bukan pikiran pasien. Kristus adalah penyembuh yang memadai sepenuhnya; dan seperti ditunjukkan Yesus kepada kita, “dusta’ dan “pendusta” adalah nama-nama yang cukup spesifik yang kita gunakan untuk melawan dan memusnahkan setiap penyakit.

Dalam artikel ini saya menyebutkan beberapa muslihat magnetisme hewani yang hendak menghalangi penyembuhan indah yang dapat dilakukan Gereja kita. Jika dilawan dengan serta merta dan dengan saksama oleh Kebenaran, semua itu tidak berkuasa. Semua itu tidak dapat menyentuh atau menghalangi penyembuhan apa pun yang kita lakukan, karena melalui kasih yang besar bagi umat manusia yang dinyatakan Pemimpin kita, sekarang kita tahu persis apa yang sedang bekerja dan bahwa kita memiliki kuasa penuh atasnya.

Jadi marilah kita terus maju, mengetahui dengan kepastian ilahi, bahwa meskipun mungkin dusta kebendaan masih berusaha memerangi ide rohaniah akan penyembuhan, hal itu hanya akan mendorong kita bangkit mencapai puncak pembuktian, dan memusnahkan semua pemikiran yang hendak menentang pengetahuan kita tentang Allah. Dengan demikian kita akan menunjukkan kepada dunia akibat penuh penyembuhan Kristus yang sedang terjadi melalui kuasa Ilmupengetahuan Kristen.

Inilah panggilan ilahi yang sangat menggembirakan kepada kita masing-masing dalam pekerjaan penyembuhan kita saat ini.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.